Selasa, 05 Juli 2011

Kokoro no Uta (Part 1/?)

Title : Kokoro no Uta
Author : Ffe Marionette
Genre : Romance, Friendship
Cast : Morimoto Ryutaro, Suzuka Hotaru, Fukuda Kanon, Kikuchi Fuma
Summary : Kisah cinta yang rumit antara keempat anak diatas :p

oiya, tulisan italic berarti flashback =))
Kokoro no Uta
    
“Hota-chan ayo pulang..” kata Ryu dari arah pintu kelas.
“Hai, chotto..” Hotaru segera membereskan buku catatannya dan kemudian berlari kecil menghampiri sahabat karibnya. Ryu menggandeng tangan Hota dan berjalan pulang bersama.

Sepanjang perjalanan seperti biasa mereka mengobrol panjang lebar. Mereka berbeda kelas, tetapi berangkat dan pulang sekolah selalu bersama-sama dan saat istirahat pun mereka selalu berdua. Persahabatan itu dimulai ketika Hotaru menolong Ryutaro yang sedang diganggu anak-anak nakal.

“Cup cup, anak laki-laki tak boleh menangis!”
“Tapi aku takuut…”
“Kalau begitu, mulai sekarang aku akan menjagamu!”

Begitulah, memang dulu saat masih kecil Ryutaro itu lemah dan sering diganggu, hingga ia bertemu dengan Hotaru yang kelakuannya seperti preman, ia bertekad untuk menjadi lebih kuat dari Hota agar kelak bisa melindunginya. Ia tak ingin dilindungi olehnya lagi, ia tak mau terlihat lemah.

“Ryu-chan, terimakasih sudah mau menjadi sahabatku..” kata Hotaru tiba-tiba. Ryutaro tersenyum tipis mendengarnya dan kemudian mengacak pelan rambut gadis itu. “Tentu saja.” Katanya pelan.

“Ngomong-ngomong, kau ini tinggi sekali ya! Sial, padahal dulu kau itu pendek sekali! Bahkan aku lebih tinggi darimu! Tapi lihatlah kau sekarang.” Hotaru tersenyum memandang sahabatnya yang sekarang terlihat berbeda.

“Kau sudah lebih kuat dariku, Ryu.. Tapi.. apakah kau tetap mau untuk bersahabat denganku?” tanya Hota. Ryutaro tertawa pelan dan merangkul pundak Hotaru. “Kau bodoh, tentu saja aku tak keberatan untuk terus menjadi sahabatmu.” Jawab Ryutaro.
“Kita bersahabat selamanya ya!” Hotaru membalas rangkulan Ryutaro dan mereka tertawa bersama.

Hari berikutnya..

Istirahat siang ini Ryutaro menyendiri di pinggir lapangan sepak bola dengan pikiran tak menentu. Ia menyukai Hotaru, sangat menyukainya. Tetapi gadis itu sulit ditebak, membuatnya ragu untuk menyatakan perasaannya. Setiap akan megatakannya, Hota selalu mengucapkan kata ‘sahabat’.

“Apakah hubunganku dengannya selamanya adalah sebagai sahabat? Dia hanya menganggapku sahabat, ne? Tidak bisakah yang lebih dari itu?” pikir Ryutaro.

“Ryu-chan?” panggil sebuah suara. Ryu menoleh dan mendapati seorang gadis berambut panjang bergelombang tengah berdiri di belakangnya. “Kanyon.” Sambut Ryutaro sembari tersenyum pada teman sekelasnya, Fukuda Kanon, yang biasa dipanggil Kanyon.

“Doushite?” tanya Kanon yang kemudian mengambil tempat disamping Ryu. Ryu hanya menggeleng lemah. Kanon terdiam sejenak.
“Hei, sebaiknya kau katakan saja pada Hotaru, daripada menyesal.” Kalimat yang baru saja tercelat dari mulut Kanon sontak membuat Ryu mendongakkan kepalanya kaget.
“Ayolah, semua orang tau kalau kau menyukainya.” Kata Kanon lagi.
“Heee??? Hontou??? Semua orang???” Ryutaro masih kaget. Kanon mengangguk dan tertawa.
“Kelihatan sekali dari caramu menatap dan memperlakukan Hotaru. Aku tau dia spesial bagimu.” Jelas Kanon.
“Souka, demo.. dia hanya menganggapku sebagai sahabat, tidak lebih..” kata Ryutaro masam.
“Apa itu? Kau kan belum mencobanya! Kenapa sudah menyerah duluan? Aku tak ingin kusebut pengecut kan?” protes Kanon.
Ryutaro terbelalak. Benar juga. Ia belum mencoba tapi sudah merasa kalah duluan, sama saja seperti pecundang.

“Aku akan mendukungmu.” Kanon menghibur. Ryutaro menatap Kanon dan tersenyum lega.
“Arigatou, Kanyon. Aku akan mengatakannya hari ini.” Kanon tersenyum mendengarnya dan memukul pelan pundak Ryutaro. “Nah, begitu dong!”
“Anoo.. bisakah kau membantuku berlatih mengatakannya?” pinta Ryutaro.
“Tentu saja. Ayo, anggap saja yang ada dihadapanmu ini adalh Hotaru.” Kanon mengiyakan.
“Baiklah. Anoo.. Hota-chan, aku ingin kau tau bahwa kau bagaikan..” kata-kata Ryu dipotong oleh Kanon.
“Jangan meggombal! Hotaru tidak suka laki-laki yang menggombal ne?”
“Ah, iya juga. Yosh! Hmm, Hota-chan.. sebenarnya dari dulu aku sudah menyukaimu, dan sekarang perasaan itu telah menjadi sebuah cinta.. Etto.. maukah kau menjadi pacarku?” Ryu mencoba sekali lagi.
Kanon tersenyum dan mengusap kepala Ryu sembari berkata, “Bagus, bagus..”

Saat pulang sekolah Ryutaro segera menemui Hotaru.

“Hota-chan, ada yang ingin kubicarakan..” kata Ryutaro sedikit gugup.
“Oh iya Ryu, hari ini aku pulang bersama temanku, kau pulanglah duluan, Fuma memanggilku.” Kata Hotaru cepat.
“Eh, tapi aku ingin mengatakan sesuatu..!” kata Ryutaro.
“Nanti aku akan meneleponmu, sudah dulu ya, jaa!” jawab Hotaru singkat yang kemudian segera berlari ke arah Fuma, teman sekelasnya.
Ryutaro cemberut dan mengikuti mereka berdua. Dari jendela koridor ia bisa melihat bahwa Fuma mengajak Hotaru ke taman belakang sekolah. Fuma tampak mengatakan sesuatu pada Hotaru, tetapi tak jelas apa. Entahlah, tetapi Ryu berpikir bahwa Fuma menembak Hota. Sesaat setelah Fuma bicara, Hota mengangguk dan lelaki itu langsung memeluknya.

Ryutaro yang melihat semua itu spontan mengepalkan tangannya dan memukul dinding di sampingnya.
“Siaaaal!!” jeritnya kesal.
“Ryu-chan? Ryu-chan doushite yo??” Kanon berlari menghampiri Ryutaro yang berteriak-teriak sendiri.
“Kanyon.. aku sudah gagal!!” jerit Ryutaro algi.
“Kau ditolak??” tanya Kanon kaget. Setahunya Hotaru juga menyukai Ryu.
“Secara tak langsung. Aku melihat Fuma menembak Hota dan sepertinya ia menerimanya! Aaah!” Ryutaro kembali memukul-mukulkan tangannya di tembok yang sama.

“Ryu-chan.. kau yakin Hota menerimanya?” tanya Kanon.

“Tentu saja, mereka berpelukan!” kata Ryutaro yang semakin kesal.
“Ryu-chan…” Kanon menatap Ryu dengan iba dan kemudian menepuk-nepuk pundaknya, berusaha menghibur.

“Aku sudah benar-benar gagal..” desis Ryutaro.
“Tidak, kau masih bisa melakukannya. Walaupun nantinya ia akan menolakmu, setidaknya beban yang ada padamu bisa sedikit berkurang, ne?” kata Kanon sembari tersenyum.
Ryutaro menatap Kanon yang sedang tersenyum. Begitu manis. Dan hal itu mengingatkannya pada senyuman Hota yang selalu bisa menyejukkan hatinya.

Perlahan Ryutaro membalas senyuman itu.

~suzuku~bersambung~to be continue~
hope u like it, nee~ :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar