Kamis, 07 Juli 2011

Kokoro no Uta (Part 2/?)

Title : Kokoro no Uta
Author : Ffe Marionette
Genre : Romance, Friendship
Cast : Morimoto Ryutaro, Suzuka Hotaru, Fukuda Kanon, Kikuchi Fuma
Summary : Kisah cinta yang rumit antara keempat anak diatas :p

oiya, tulisan italic berarti flashback =))

Kokoro no Uta (2)

“Ryu-chan..” Hotaru berjalan menghampiri Ryutaro.
“Hm?” Ryu menoleh pelan. Entahlah, suasana hatinya sedang tidak enak sekarang.
“Anoo.. mungkin.. mungkin mulai hari ini aku akan pulang dengan—“ kata-kata Hota terpotong, “Fuma? Oke, tak apa kok.” Ryu memalingkan wajahnya, sedikit kesal.

“Ryu, itu..”
“Daijobu. Santai saja.” Kata Ryu lagi sambil mengusap kepala Hota dan kemudian berjalan pergi meninggalkan gadis itu.

Ryu duduk di bangku taman sekolah yang sepi. Taman yang memang tak selalu ada pengunjungnya itu menjadi tempat favorit Ryu untuk menyendiri. Ia terdiam menatap langit yang begitu cerah. Indah sekali. Sebuah tepukan lembut di bahu kirinya membuatnya menoleh secara naluriah. Kanon.
Gadis ini lagi, pikir Ryutaro. Padahal ia sedang ingin sendirian.

“Bagaimana?” tanya Kanon seraya ikut duduk disamping Ryu.
“Apanya?” Ryu bertanya balik.
“Tentu saja tentang Hotaru..” jelas Kanon. Ryu tersenyum kecut dan kembali mendongakkan kepalanya.
“Entahlah, sepertinya aku.. kau tau, aku.. tidak akan mengatakannya padanya.” Kata Ryu kemudian.
“Ryu, ayolah. Tatap aku.” Kata Kanon sembari memegang pipi ryu dengan kedua tangannya, memaksanya untuk melihatnya.

“Ryu..” Ryu merasakan sesuatu yang berbeda saat Kanon menyentuhnya, dan.. wajahnya begitu dekat dengan wajah gadis itu.
“Ikuti kata-kataku.” Pinta Kanon. “Aku.. pasti.. bisa.. mengatakannya.” Ucap Kanon perlahan dan Ryu pun mengikutinya.
“Ne? Kau harus percaya diri.” Katanya lagi.
“Nande?”
“Hm?”
“Kenapa kau mau membantuku?”
“Karena.. aku tak ingin membuatmu murung lagi. Dan aku percaya bahwa mereka berdua belum pacaran.” Kanon menyunggingkan sebuah senyuman. Ryutaro terdiam.

“Ryu, aku tau Hotaru juga menyukaimu.” Kanon menggenggam erat kedua tangan Ryutaro untuk memberi semangat. Tapi ia tidak menyadari bahwa, yah.. tindakannya ini membuat Ryu sedikit.. tertarik padanya.
Ryu pun teringat akan genggaman itu, genggaman milik sahabatnya dulu..


“Ryu-chan, hati-hati! Nanti kau bisa jatuh!” Hotaru terus memanggil-manggil nama Ryu yang berusaha mengambil topinya yang diterbangkan angin di tepi jurang.
“Tapi topimu tersangkut! Jangan khawatir! Aku bisa—“ Ryutaro salah mengambil pijakan dan tangannya menggapai udara kosong..
“RYU-CHAAN!!” Hotaru menggenggam erat tangan Ryutaro agar jangan sampai terjatuh lebih dalam.
“Lepaskan tanganmu! Kau bisa ikut jatuh!” Ryutaro tak ingin mencelakakan Hotaru juga. Sudah cukup ia saja yang terjatuh. Ryu berpikir bahwa lebih baik jika dirinya mati daripada Hota yang harus mati.
“Tidak akan kulepaskan!” Hotaru mempererat genggamannya dan berteriak meminta tolong.





Ryutaro masih terdiam menatap wajah lembut Kanon. Ia memalingkan wajahnya cepat, sadar bahwa sekarang pipinya tengah merona.
“Ryu..”
“Aku.. tidak akan mengatakannya.” Kata Ryu akhirnya. Kanon tampak terkejut, tetapi kemudian ia mengangguk.
“Yasudah kalau begitu.. daijobu, tapi berjanjilah padaku untuk tidak murung lagi. Tetaplah menganggap Hota sebagai sahabatmu, dia membutuhkanmu, jangan tinggalkan dia.” Pesan Kanon sembari memeluk Ryu. Lelaki itu tertegun dan sesaat kemudian ia membalas pelukan itu. Hangat, pelukan itu terasa begitu hangat.


“Ryu..—“


Ryu berjalan dengan malas menuju kelasnya pagi itu. Ketika melewati kelas Hota, ia bisa melihat dengan jelas bahwa gadis itu sedang asyik mengobrol dengan Fuma.
“Sepertinya dia sudah benar-benar melupakanku. Bahkan tadi pagi dia berangkat duluan tanpa bilang padaku..” gerutu Ryu dalam hati.
“Kalau kau berniat melupakanku, akupun juga akan melupakanmu.” Pikirnya lagi seraya meletakkan tasnya di meja.

“Ohayou Ryu-chan.” Sapa Kanon yang duduk di sebelahnya.
“Ohayou Kanyon.” Balas Ryu singkat.
“Oh iya tadi Hota mencarimu..” kata Kanon.
“Ah, iya tadi sudah ketemu kok.” Kata Ryu berbohong. Ia tak ingin mendengar tentang Hotaru untuk sementara ini.
Kanon tersenyum padanya dan Ryu membalas senyuman itu. Begitu menyenangkan melihat Kanon yang sedang tersenyum. Wajahnya yang lucu jadi terlihat begitu menggemaskan.

“Ya, akupun akan melupakanmu, Suzuka Hotaru..” kata Ryu dalam hati.
Saat makan siang, Ryu mengajak Kanon untuk makan bersama.
“Tidak mengajak Hota?” tanya Kanon. Ryu menggeleng dan berkata, “Iie, dia sudah bersama teman-temannya.”

“Hontou?” Kanon melirik ke arah pintu kelas dan kemudian memandang Ryu dengan bingung.

“Ryu, kau berjanji padaku agar tetap bersahabat dengan Hota, ne?” Kanon menatap Ryu yang sudah mulai menyantap bentonya.
“Tentu saja. Bagaimanapun juga selamanya ia akan tetap menjadi sahabatku.” Jawab Ryutaro santai.


~suzuku~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar