Selasa, 05 Juli 2011

With My Little Sister

Title : With My Little Sister
Author : Ffe Marionette
Genre : General, romance, comedy
Cast : Arioka Daiki, Suzuka Hotaru, Morimoto Ryutaro

    Haha! Jangan salah ya! Saya memang pernah memakai nama Suzuka Hotaru di fanfic saya yang berjudul In The Rainy Days, tapi Hotaru disini lain. Mereka ‘orang yang sama namun jiwanya berbeda’, kayak di Tsubasa Reservoir sama xxxHolic gitu. Begitu juga Ryutaro, dia beda. Saya cinta Ryutaro *ga nyambung*
    Ya gitu deh. Ga mudeng? Makanya baca xxxHolic! Hahaha..

Ffe Marionette


With My Little Sister
Yo, namaku adalah Arioka Daiki, kakak dari Hotaru. Marga kami memang beda, tapi kami memang saudara kandung. Aku sih nurut aja sama yang bikin fanfic ini. Dia ngotot gamau ngerubah nama jadi Arioka Hotaru, katanya kerenan kalo Suzuka. Dasar author ga kreatip. Yasudah, kita abaikan saja si author itu. Lebih baik kalian dengerin curhatku tentang adik perempuanku yang sedang menginjak usia 14 tahun itu.
   
Sore itu sepulang sekolah, Hota kelihatan berseri-seri, aneh sekali karena dia biasanya judesnya minta ampun. Ketika kutanya, dia cuma menjawab, “Cinta itu indah” dan terus menerus tersenyum tanpa henti. Setelah makan malam, aku mampir ke kamarnya untuk mengobrol seperti biasanya.
    “Kamu gamau cerita ke niichan nih?” kataku membujuk.
    “Kan tadi udah bilang kalau aku habis ditembak cowok yang  aku sukai..” balas Hota santai.
    “Iya, tapi siapa?” tanyaku.
“Ga! Nanti pasti niichan ga setuju!” jawab Hota judes.
“Oh, gitu ya, sekarang main rahasia-rahasiaan sama niichan sendiri..” kataku kesal.
“..Beneran mau tau..? Enggak nyesel..?” kata Hotaru.
“Siapa..? Niichan janji ga bakal marah deh..” bujukku lagi.
“Itu lho.. Kakak kelasku di sekolah.. namanya Morimoto Ryutaro..” jawab Hotaru kemudian.
“Hah? Orangnya kayak apa?” tanyaku menyelidik.
“Kakkoi, pinter, jago nyanyi sama ngedance, dia juga bisa basket sama baseball. Lengkap deh!” jelas Hotaru sambil senyum-senyum.
“Ooh.. jadi sekarang kamu jadian sama dia ya..?” tanyaku sedih. Sekarang adikku bukanlah milikku lagi..
“Iyalaah! Ga kaya oniichan, ngejomblo terus! Cari cewek napa?” kata Hotaru dengan nada judesnya.
“Niichan kan mau fokus belajar dulu, nee.. Kamu kecil-kecil juga udah pacaran segala..” tukasku tak mau kalah.
“Emang niichan pernah belajar?” kata Hotaru santai. Ugh! Kena deh..
“Udah deh, niichan ga usah ikut campur masalah Hota!” kata Hota lagi sambil melotot padaku. Hah, anak satu ini..
“Yaudah.” Jawabku singkat dan kemudian keluar dari kamarnya. Anak itu judes banget sih, keturunan siapa lagi.. Aku kan cuma khawatir sama adikku, masa tidak boleh..? lagipula aku belum tau Ryutaro itu bagaimana sifatnya. Jangan-jangan dia cuma baik di hadapan Hotaru tapi nyatanya dia itu anak mesum yang kurang ajar dan ketua geng yakuza. Bisa saja kan? Huh, akan kuselidiki si Morimoto Ryutaro itu!

Hari berikutnya, Hotaru pergi kencan bersama Ryutaro. Karena khawatir, ya aku ikuti saja mereka. Ternyata mereka pergi makan siang dan ke taman bermain. Cih, Ryutaro terus-terusan tersenyum pada adikku. Memang dia pikir dia itu siapa hah? Ah, aku lupa kalau dia sekarang pacar Hotaru. Sial.
Membosankan, tidak ada yang mencurigakan dari anak itu. Dia mentraktir Hotaru dan bersikap ramah. Dia juga nggak kelihatan kayak ketua geng yakuza. Hmm.. mungkin Ryutaro memang anak yang baik. Eh, tunggu! Aku nggak akan termakan tipu muslihatmu, Morimoto!

“Tadaima..” kata Hotaru begitu memasuki rumah.
“Okaeri.. Gimana kencannya??” sambutku sambil berusaha menggoda Hotaru.
“Gitu deh. Kuharap niichan tadi nggak ngikutin aku waktu jalan sama Ryutaro.” Kata Hotaru dengan nada judes seperti biasanya.

DEG!

Wah, kata-katanya tepat sasaran..
“Hahaha, enggaklah, niichan ga mungkin ikutin kalian ke taman bermain tadi..” kataku berusaha tetap tenang.
Ah! Keceplosan, sialan!
“Hah..? Kayaknya tadi aku ga bilang kalau mau ke taman bermain deh.. jangan-jangan niichan memang..” kata Hotaru curiga.
“Bukan, niichan cuma nebak aja, biasanya orang-orang kalau kencan pergi kesana kan? Terus, di tas kamu ada hiasan yang cuma ada di taman bermain dekat sini, padahal tadi waktu berangkat benda itu enggak ada. Iya kan??” sergahku panjang lebar, semoga Hotaru percaya.
“Ooh, iya benar juga. Yaudah lah, enggak penting. Aku mau mandi dulu.” Kata Hotaru kemudian. Fiuhh… selamat..

Beberapa hari kemudian…

Sore itu Hotaru pulang telat dari sekolah dan ga ada kabar. Ada apa ya..? Biasanya dia selalu bilang kalau mau pulang telat. Aduh.. aku jadi khawatir.. Keitainya juga ga aktif lagi.. Eh, jangan-jangan adikku diapa-apain sama Ryutaro?! Hah, berani banget dia!!
 
Ceklek.
 
Bruak!!

“Hotaru!! Kamu kenapa sih?!” seru kaasan dari bawah. Tidak ada sahutan.
“Hotaru..?” panggilku ketika lihat dia naik tangga dengan wajah menunduk. Aku mengejarnya dan menghentikan langkahnya. “Ada apa..?” tanyaku panik. Hotaru mengangkat kepalanya dan bisa kulihat wajahnya bersemu merah. Dia menggelengkan kepalanya pelan dan masuk ke kamarnya.
Gawat. Jangan-jangan dia pulang telat gara-gara berbuat sama Ryutaro?!
Sialan dia…..!

“Hotaru, kamu kenapa??!” kataku kesal sambil menghampiri adikku yang duduk di samping ranjangnya. Enggak ada jawaban.

“Bilang dong sama niichan..” bujukku.

“Aku..” desisnya pelan. “Aku?” kataku menunggu lanjutan kalimatnya.

“Ryutaro…” desisnya lagi. Aku menahan napas.

“Cium..” desisnya lagi, amat pelan. Hah?

“Dia menciumku..” bisiknya tertahan. Cium? Mereka ciuman?? Umm.. yah, emang lebih baik daripada berbuat sih.. Tapi, tetap aja!!

“Terus?” tanyaku hati-hati.
“Terus apanya? Yaudah itu saja!” kata Hotaru bingung. Wajahnya merona merah dan kemudian gadis itu tersenyum malu. Senyuman tulus yang jarang kulihat. Aku sadar.. Hotaru benar-benar menyukai Ryutaro..

“Nani?” kata Hotaru yang risih karena kupandangi terus. Aku menggeleng dan tersenyum.
“Iie.” Jawabku sembari membelai lembut rambut adikku itu. Yah.. aku juga mulai sadar kalau Hotaru ga akan selamanya menjadi milikku. Aku pernah memikirkannya. Suatu saat Hotaru akan jatuh cinta dan kemudian menikah, meninggalkanku. Tapi yasudahlah, yang penting Hotaru bisa bahagia. Bocah bernama Ryutaro itu juga bisa bikin Hotaru tersenyum kayak gitu..

“Baik-baik sama Ryutaro ya..” bisikku dan kemudian mencium kening adikku.


Beberapa tahun kemudian..

“kamu masih sama Ryutaro??” tanyaku pada Hotaru.
“Iyalah! Hari ini aku juga bakal nikah sama dia, niichan!” jawab Hotaru seraya menjitak pelan kepalaku.
“Ahaha, bercanda..! Kalian awet ya, dari SMP sampai sekarang..” kataku nggak percaya sambil membantu Hotaru membenarkan gaunnya. Gaun pernikahannya.

“Iya dong. Niichan juga, cepet nikah sana!” tukas Hotaru.
“Enggak ah, belum ada yang cocok tau!” balasku. Tiba-tiba pintu terbuka dan Ryutaro masuk kedalam.

“Hei, Ryutaro!” sambut Hotaru bersemangat.
“Kau cantik sekali, Hotaru!” kata Ryutaro sembari mencium pipi adikku. Ya, hari ini Hotaru kelihatan cantik dengan gaun putihnya.
“Hei, Ryutaro..” panggilku pada calon suami adikku.
“Ada apa niisan?” jawabnya hangat seperti biasanya.
“Titip adikku ya..” kataku sambil tersenyum padanya. Bocah itu mengangguk dan balas tersenyum. “Tentu.” Katanya.

“Niichan..” kata Hotaru pelan. Dia menghampiriku dan kemudian memelukku.
“Kenapa?? Kamu takut mau nikah ya? Waduh, aku nggak percaya orang macam kamu bisa punya rasa takut!” ledekku. Aku menunggu balasan cubitan dari Hotaru, tapi aku tidak mendapatkannya.
“Niichan.. sampai kapanpun, aku akan tetap menjadi adik niichan..” desisnya tertahan.
Anak ini tau. Dia tau, daridulu. Kalau aku takut dia akan pergi meninggalkanku dan melupakanku sebagai kakaknya.
“Iya dong, selamanya kamu akan tetap jadi adikku.” Kataku sembari membelai puncak kepalanya lembut.
“Aku sayang niichan.” Kata Hotaru lagi.
“Niichan juga sayang Hotaru.” Balasku terharu. Sudah lama sekali, bahkan hampir tidak pernah Hotaru bilang sayang padaku. Ini seperti pertama kalinya. Aku bahagia.
“Ryutaro, Hotaru, sudah saatnya. Ayo.” Kata kaasan sembari membereskan tasnya.
“Iya.” Jawab mereka bersamaan.

“Hotaruu!!” seru seorang gadis. Siapa dia? Teman Hotaru? Aku kok tidak pernah lihat dia ya? Gadis dengan mini dress merah yang sangat cocok dengan tubuhnya..
“Ah, kau datang! Terima kasih ya!” sambut Hotaru berseri.
“Tentu saja. Ryutaro, kau harus jaga Hotaru baik-baik!” kata gadis itu lagi. Ryutaro tertawa dan mengangguk pasti.
“Oh iya, Miyabi-chan, ini kakakku. Kalian belum pernah bertemu kan?” kata Hotaru kemudian. Oh, jadi namanya Miyabi?
“Niichan, kenalkan, ini kakak kelasku waktu SMA.” Kata Hotaru lagi.
“Eh, ah.. iya, umm.. Arioka Daiki desu.” Kataku sedikit gugup.
“Maria Ozawa desu.. eh.. Arioka..? Marga kalian beda?” kata gadis bernama Miyabi itu heran. Heh? Maria Ozawa? Kok jadi Miyabi??

“Kami saudara kandung kok. Ibu kami bernama Okurimono Amai dan ayah kami Okamoto Keito. Keluarga kami memang nggak begitu memikirkan marga. Kita sih cuma nurut aja sama authornya. Yah.. dasar author gajelas jadinya gini deh..” jelasku panjang lebar.

“Kamu sendiri kenapa Maria Ozawa bisa jadi Miyabi?? Masih mending nama panggilannya Miyabi, nama lengkapnya Natsukawa Miyabi. Lah ini??” tanyaku ikut heran.
“Suka-suka dong..” jawab Miyabi singkat. -__-’’

“O-oke deh.. umm.. boleh kupanggil Miya-chan??” tanyaku iseng.    
Gadis itu tersenyum lebar dan mengangguk, “Iya! Kamu kupanggil Dai-chan ya?”
    Aku balas tersenyum dan berkata, “Seribu yen!”
Miyabi memukul pelan lenganku dan tertawa.
   
Gadis ini manis juga..
   
Tiba-tiba kurasakan Hotaru menyenggol pelan sikuku dan mengedipkan sebelah matanya.
    “Apaan sih??” desisku bingung.
    “Takdirmu akan segera dimulai.” Bisik Hotaru misterius.
Ih, aku paling nggak tahan lihat devil smilenya Hotaru..


    “Ayo lemparkan bunganyaa..!!” seru orang-orang. Apaan sih, cuma lempar bunga juga?? Ribut sekali sih..
    “Siap, satu.. dua.. tiga! Hup!” Hotaru melemparkan buket bunganya. Wah,wah, kenapa kearahku sih?!
     
HUP!

    “Eh..” aku menangkapnya.. dan bersamaan dengan Miyabi yang ternyata ada disebelahku daritadi!
   
“Sudah kubilang kan, niichan..?” kata Hotaru sembari tersenyum lebar.
“Kurestui kok!” katanya lagi. Heh? Apa-apaan dia? Jadi dia sengaja?? Dasar anak itu…………
   
“Wah,wah.. kita berdua dapat bunganya nih..!” kata Miyabi sambil tersenyum.. manis.
   
“Eh.. iya..” jawabku salah tingkah. Hmm.. apa setelah ini aku harus berterimakasih pada Hotaru ya..? :p

~(mungkin)THE END~







comment are love~

Ffe Marionette

Tidak ada komentar:

Posting Komentar