Sabtu, 24 September 2011

Hey Say Jump 4th Anniversary !

Lalalalalalalalalala
Lalalalala

J - johnny´s
U - ultra
M - music
P - power

J - join together
U - universe
M - music
P - and peace



HAPPY 4th ANNIVERSARY JUMP ! :D

uwaaaaaa,,,, udah g kerasa JUMP udah 4 tahun O///O #kenapablushing?
dan saya telah menjadi fans mereka selama 2 tahun terakhir 8)
saya semangat banget deh, soalnya ini pertama kalinya saya ngerayain ultah HSJ bareng temen-temen, tahun lalu saya cuman ngerayain sendiri, belum tau temen JUMPer lain soalnya TT__TT



Jumping to my dream..
Setsunai kono kokoro de
Fighting for my dream..
Taiyou dakishimete..



etto, JUMP sudah tambah umur, mereka pasti lagi ngerayain sama-sama, tapi..
how about Ryuu?
aku sedih bayangin dia cuma bisa diem di rumah dan sms-an sama member lain. aku harap mereka bisa tetap merayakannya bersama-sama. :')
saya nggak tau apa yg bakal dilakuin sama JUMP di ultah mereka kali ini, tapi aku pingin mereka bikin pesta kecil-kecilan lah sama ryuu, sekedar minum teh bareng gitu (?)
emang kelihatannya saya maksa banget ya, tapi saya cuma berharap biar Ryuu enggak terpojok di ultah JUMP tahun ini :'(

berharap yang terbaik buat JUMP, dan terus percaya pada Ryuu :)

mereka memiliki mimpi yang sama, dan memulainya bersama-sama
suka duka telah mereka lalui selama 4 tahun ini.
saya yakin mereka pasti bisa menghadapi tantangan pada esok hari
ganbatte ne JUMP ! :)
fans kalian selalu mendukung dan mencintai kalian! :)


Lalalalalala
Higashii no sora e to
Lalalalalala
Ashita wo tsuka mae ni iku no sa
Kaze wo kire
We can try fly high




-Suzuka Hotaru-

Jumat, 09 September 2011

Keputusan Morimoto Ryutaro Untuk Keluar Dari Hey! Say! Jump?

Hello minna~~~~~~
Hota-chan is here~~~

Diliat dari judul, udah tau kan apa yg mau saya bahas? ;w;
Pertamanya saya liat di TL twitter pada rame teriak"in nama Ryuu, terus ada yg bilang kalo Ryutaro memutuskan untuk keluar dari hey Say jump.

Heeee?????? Uso! DX

Karena kebawa emosi, akhirnya saya nangis sambil nulis status macem-macem di facebook sama twitter. (tapi yang di fb udah saya hapus soalnya g nyadar saya malah histeris lebay disitu #cari aman)

Waktu denger kabar itu refleks saya langsung nangis, nyesek banget. Setelah setengah jam menenangkan diri, akhirnya saya meyakinkan diri sendiri untuk g mempercayai kabar itu sebelum mendengar pernyataan langsung dari mulut sorang Morimoto Ryutaro yang amat sangat aku sayangi sekali itu. (contoh kalimat tidak efektif) #hapusairmata

nyesek. sumpah itu nyesek banget.

Selama 3 bulan fans Ryuu udah mati-matian dukung dia, nangisin dia, doain dia. Begitu juga saya T___T
Kalau hal itu bener, pasti semua fansnya akan protes, nggak terima. (itulah yang terjadi pada saya beberapa menit yang lalu -__-)

Ayolah, Ryuu-kun, pikirkan dulu keputusanmu matang-matang, pikirkan semua orang yang telah berusaha mendukungmu sampai sejauh ini :)
Kami tau kamu cukup tertekan karena skandal ini, tapi setidaknya masih banyak sekali orang-orang di dunia ini yang peduli dan menyayangimu :) (termasuk saya #eh)

Pokoknya, kita harus yakin semuanya akan baik-baik saja :)
Toh kita belum tau pasti, kita tunggu aja pengumuman resmi dari Johnny's, kalo nggak ada berarti berita itu cuma hoax belaka(?) ~ *doa 7 hari 7 malem*

Ryuu itu kuat, Ryuu itu pasti bisa tumbuh menjadi lebih dewasa, kita percaya itu.
Dan kitapun juga harus percaya kalau Ryuu-kun pasti bisa mnghadapi semua ini dengan baik. Dengan kepala dingin. Dengan perasaan.

Keep Support Ryuu-kun!
Keep Support Our Precious Dragon! :)



With Love,

Suzuka Hotaru

Senin, 05 September 2011

Warning! : Don't Like Don't Read! (?)

oke, hari ini saya mau curhat gaje ._.v
tentang apa?
kalian kayak g kenal aku aja :3
tentu aja soal Ryuu si naga penakluk hatikuuh~~ #plak

jadi, aku sering bingung.. kenapa sih aku bisa sebegitu sukanya sama seorang Morimoto Ryutaro?

etto, waktu itu ichiban saya di Hey Say Jump sebenernya Yamada Ryosuke.. tapi setelah liat foto ini:

Aku jadi doki doki tomaranai g brenti-brenti -___-
yah, aku jatuh cinta sama dia begitu aja.. maaf ya Yama-chan >/\<
dan semakin lama aku jadi tambah cinta sama Ryuu.. ;_;

aku sempet jatuh cinta sama Daiki, tapi.. begitu liat Ryuu lagi, wajah Arioka Daiki hilang dengan cepat.
aku juga udah banyak liat banyak cowok ganteng kayak Kazunari Ninomiya
 
atau Kikuchi Fuma
 

atau Kamiki Ryunosuke
#nosebleed

ada juga Nakajima Kento

 Kanata Hongo juga..

dan masih banyak lagi~ #bletak!

tapi.. setelah itu.. saya kembali doki doki tomaranai g brenti-brenti sampe kebawa mimpi ketika liat wajah Ryuu yang begitu -ehem-mempesona-ehem- O////O
sampe saya nangis 2 hari 2 malem nonstop waktu denger scandalnya Ryuu QwQ
dan sampai sekarang akupun jadi sensitif banget kalo ada yg bilang "Ryutaro"
aneh, kadang aku bisa gila jerit-jerit namanya sambil keliling kampung, tapi kadang juga nangis lagi inget dia.. gimana dia sekarang.. lagi apa.. udah makan belum ya.. dia baik-baik aja kaan..
Summary 2011, hari yg menyesakkan. membayangkan Ryutaro yang g bisa ikut konser tu.. membayangkan aja udah sedih, apalagi liat kenyataannya? .__.

tapi aku percaya sama dia, dia pasti bisa menjadi pribadi yg lebih baik setelah balik ke HSJ nanti :)

kita menangis, tersenyum, berdoa, dan menyemangatimu, tidakkah itu kurang? kita selalu mencintaimu, ne! kita selalu menunggumu.
Menunggu saat kau kembali bergabung bersama keluargamu, Hey! Say! Jump.. dan para fansmu!

termasuk aku, yg ichibannya adalah Ryuu ._.
aku mencintaimu, Ryuu~~! :'))

Ganbaretsugo! Ganbaretsugo!
I want u! I need u! Yeah kanpeki knock out!
U're so cool! Take it true!
Ganbaretsugo!

Morimoto Ryutaro, I Love U~




Suzuka Hotaru deshita !

Kokoro no Uta Part 4 - The Last

Title : Kokoro no Uta
Author : Ffe Marionette
Genre : Romance, Friendship
Cast : Morimoto Ryutaro, Suzuka Hotaru, Fukuda Kanon, Kikuchi Fuma
Summary : Kisah cinta yang rumit antara keempat anak diatas :p

oiya, tulisan italic berarti flashback =))

“Ryu, kapan kau akan mengatakannya?” tanya Kanon pada Ryu yang sedang berdiam diri di kelas setelah ia selesai piket.

“Kau bilang hari ini kan?” kata Kanon lagi.
“Ya, kita sudah janjian akan bertemu di gerbang..” jawab Ryutaro sembari tersenyum.
“Hm? Lalu kenapa kau kelihatan tak bersemangat?”
“Aa.. tidak, tidak apa-apa kok. Yasudah, aku pergi dulu ya.” Kata Ryu sembari berjalan ke arah pintu. Ia berhenti sejenak dan berpaling menatap Kanon.
“Ganbatte, ne. Ryu-chan.” Kanon memberi semangat. Ryu tersenyum tipis dan melangkah pergi.

“Hota-chan dimana ya..?” gumam Ryu mencari keberadaan Hotaru.

“Hota-chan..? Hota-chan, kau dimana?” Ryu memanggil-manggil. Tidak ada jawaban.

“Hota-chan, ini tidak lucu. Ada hal penting yang harus kubicarakan.” Tetap tak ada jawaban. Teleponpun tidak diangkat. Jalanan sudah mulai sepi.

Ryu sudah menunggu selama 1 jam disana, namun tetap saja tidak ada tanda-tanda kehadiran Hotaru. Ryutaro mulai cemas. Ketika hendak mencoba untuk menelepon Hota lagi, Ryu menyadari bahwa baterai ponselnya habis. Ia takut jika pulang nanti Hotaru malah datang. Tetapi setelah beberapa menit berpikir, Ryutaro memutuskan untuk pulang, siapa tau Hotaru ternyata sudah ada di rumah.

“Tadaima..” seru Ryu sesampainya di rumah.
“Okaeri, Ryu.. aah.. kupikir kau bersama dengan Hota-chan..” sambut okaasan dengan raut wajah cemas, matanya merah sepertinya habis menangis.
“Aku tidak bertemu dengannya, ada apa kaasan? Kenapa menangis..?” tanya Ryutaro bingung. Okaasan tak menjawab dan tetap menangis.

“Kaasan.. ada apa dengan Hota..?” Ryutaro langsung memahami keadaan.

“Dia..—“

-----------------------


“Ryu..” Kanon berdiri disamping Ryu yang tengah menunduk gelisah.

“Terlambat.. Sudah terlambat..” desis Ryu dengan begitu pelan, air matanya menetes begitu saja.
“Kemarin aku ingin memberitahumu, tapi ponselmu tidak aktif.. jadi aku menelepon ke rumahmu.. Ryu..” Kanon menepuk-nepuk punggung Ryutaro, berharap rasa sedih lelaki itu bisa berkurang walaupun ia tau tak akan semudah itu.

“Dia.. tertabrak truk yang melintas ketika hendak memotong jalan di tikungan.. Sepertinya dia pergi ke Pet Shop dulu karena tangannya menggenggam bungkusan berisi makanan.. hamster.” Jelas Kanon lagi.
“Salahku, sudah pasti ini salahku.. Kalau saja aku tidak datang terlambat.. seandainya aku datang lebih cepat, mungkin dia tidak akan..” kata Ryu terbata.
“Sssh, ini bukan salahmu.. jangan salahkan diri sendiri seperti itu..” Kanon berusaha membujuk.
“Aku.. aku.. perasaanku tidak akan pernah tersampaikan selamanya..” Ryutaro memandang bunga lili putih yang digenggamnya sejak tadi.
“Ryu.. Ayo, saatnya memberikan bunga.. untuk perpisahan terakhir.” Ajak Kanon tetapi Ryutaro menepis lengan Kanon.

“Perpisahan terakhir..? Aku tidak ingin ada perpisahan terakhir..” Ryu menghapus air matanya. Kanon hanya diam, menunggu kelanjutan kalimat darinya.

“Sayonara wo suru maeni.. watashitachi kara kimi e.. kansha no kimochi ni, magokoro wo komete.. todoketai yo.. kono uta.. kyou kimi to watashitachi ga.. ikutsu yume wo mita darou.. kazu kazu no bamen, ironna omoide.. zenbu hikari kagayaku with you..” Ryutaro menyanyi pelan sembari meletakkan bunga di sisi jenazah Hotaru.

“Suzuka Hotaru.. aishiteru..” kata Ryutaro sembari mengelus lembut pipi Hotaru yang terasa begitu dingin. Kanon tak dapat menahan rasa harunya, ia menangis ketika Ryutaro mencium Hotaru yang sudah tak bernyawa.

“Semoga lagu ini dapat tersampaikan padamu di alam sana..” bisik Ryutaro di telinga Hotaru.

---------------------------

3 years later..

“Ryutaro!” seseorang berteriak memanggil Ryutaro yang sedang asyik bermain NDS di taman kampus. Rupanya kebiasaan lamanya belum juga hilang. Lelaki itu menoleh dan mendapati seorang gadis, Kanon, sedang berlari kecil menghampirinya.

“Maaf lama menunggu.” Kata Kanon sembari ikut duduk di samping Ryutaro.
“Tidak apa-apa kok.” Ryu tersenyum pada kekasihnya itu.
“Etto.. kore.” Kanon menyodorkan sebuah buku tebal kepada Ryutaro.
“Apa ini?” tanya Ryutaro bingung. Ia menerimanya dan mengamati buku yang bersampul warna biru muda itu.
“Buku harian.. milik Hotaru. Kau harus membacanya,” jawab Kanon. Ryutaro terdiam sejenak.
“Nande..?” kata Ryutaro akhirnya.
“Karena aku yakin dia pasti sangat ingin kau membacanya.” Jelas Kanon sembari menyunggingkan senyuman tipis. Ryutaro menatap lama buku harian itu.

----------------------------

Ryutaro duduk di depan meja belajarnya dan mengeluarkan buku harian milik Hotaru dari tasnya. Perlahan ia membuka satu persatu setiap halaman yang ada disitu. Dadanya mulai menyesak ketika membacanya, untuk yang kesekian kalinya air matanya menetes.




2 Juli

Saat yang paling aku nantikan adalah ketika pulang sekolah. Karena Ryutaro akan menggenggam tanganku dan kami berdua akan berjalan pulang bersama. Tadi aku berkata padanya bahwa sekarang dia sudah menjadi lebih kuat dari yang dulu. Hihihi, aku sempat geli mengingat dulu dia selalu ada dibelakangku minta perlindungan. Tapi sekarang malah terbalik, dialah yang selalu ada didepanku, melindungiku. Yaampun, sekarang dia tinggi sekali! Dan semakin tampan tentunya, hahaha.. Ya, aku sangat menyukainya. Besok aku akan menyatakan perasaanku padanya. Aku jadi deg-degan..




3 Juli

Fuma memintaku untuk membantunya menembak Kanon, gadis dari kelas sebelah. Ketika aku jawab iya, dia langsung memelukku! Ah, semoga Ryutaro tidak melihatku! Aku malu sekali.. Tapi setelah itu, setiap kali aku mengajaknya bicara, dia selalu ketus menjawabnya. Sepertinya dia marah padaku, tapi kenapa? Apakah aku sudah melakukan kesalahan? Aah.. aku tidak tau apakah aku tetap akan menyatakan perasaanku padanya atau tidak.. bagaimana ini??


6 Juli

Sekarang Ryutaro begitu dekat dengan Kanon. Rasanya sedikit miris. Apalagi setelah aku melihat mereka sedang duduk berdua seperti itu.. Ryutaro juga semakin ketus padaku.. Aku jadi tidak berani bertemu dengannya.. Apakah aku ini seorang pengecut..? Mungkin Ryu memang menyukai Kanon, apa boleh buat.. Aku akan bicara dengan Fuma besok..


8 Juli

Tidak kusangka, hari ini aku membolos. Aku malas sekali datang ke sekolah, karena aku akan bertemu dengannya. Wajah itu, Ryutaro. Wajah orang yang sangat kucintai, tapi ternyata ia sama sekali tak mempunyai perasaan sepertiku. Aku melihatnya menembak Kanon di taman kemarin. Oke, aku bisa menerimanya. Tapi sepertinya dia sudah tak mau menganggapku sebagai sahabatnya lagi. Bahkan dia tak pernah mengajakku makan siang bersama lagi.  Itu sungguh menyesakkanku. Tapi bagaimanapun juga aku akan tetap menyukainya.


9 Juli

Hari ini aku masuk ke sekolah dan mencoba bicara dengan Ryutaro. Tapi hasilnya sama saja, dia tetap ketus padaku. Dan ternyata penyebabnya adalah dia mengira bahwa aku pacaran dengan Fuma! Yaampun Ryu, kenapa kau bisa kepikiran seperti itu?? Kau tak mau mendengarkanku?? Tak apa jika kau lebih menyukai Kanon daripada aku, tetapi setidaknya tetaplah menganggapku sebagai sahabatmu. Karena aku.. sungguh-sungguh mencintaimu. Aku rela kau bersama Kanon asal kau bahagia. Kanon memang jauh lebih baik dariku, dia cantik dan juga pintar. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang gadis tomboy yang sikapnya seperti preman. Aku tau tentang hal itu, aku sangat mengerti.


10 Juli

Ryu bilang dia ingin bicara denganku. Aku senang sekali. Kira-kira apa ya yang ingin dia sampaikan padaku? Tidak sabar!



Ryutaro menutup buku harian itu dan menangis sejadinya, menyesali kebodohannya 3 tahun yang lalu. Kanon benar, Hotaru selalu mencintainya. Namun setidaknya ia tak menyesali perasaannya dulu. Ia tak menyesal pernah mencintai Hotaru. Ia juga tak menyesal telah menjadi sahabatnya. Justru ia merasa beruntung karena pernah merasakan genggaman lembut dari sahabat yang dicintainya selama bertahun-tahun itu. Walaupun kini genggaman itu sudah menjadi kenangan. Kenangan yang begitu indah.

Ryutaro menghapus air matanya. Dalam hati ia berjanji akan membahagiakan Kanon, demi Hotaru.

Ia membuka halaman terakhir buku harian itu dan menemukan sebuah foto yang dibaliknya terdapat beberapa kalimat yang membuatnya tersenyum haru.

Aku dan Ryutaro, sahabatku, cinta pertamaku.”
“Aku senang Ryutaro mau bersahabat denganku.”
“Aku menyanyikan sebuah lagu untuk sahabatku, Ryutaro. Lagu dari hatiku untuknya. Apakah dia bisa mendengarnya?”

“Ya, aku bisa mendengarnya lho.. Bagaimana denganmu? Apakah kau juga bisa mendengarkan lagu dari hatiku untukmu, Suzuka Hotaru? Sahabat pertamaku, cinta pertamaku.. Aku selalu mencintaimu.”




~OWARI~



Membayangkan diri sendiri mati itu sungguh menakutkan ya.. #plak #salah

Comment are love yaaaaaa :D

Kokoro no Uta (Part 3/?)

Title : Kokoro no Uta
Author : Ffe Marionette
Genre : Romance, Friendship
Cast : Morimoto Ryutaro, Suzuka Hotaru, Fukuda Kanon, Kikuchi Fuma
Summary : Kisah cinta yang rumit antara keempat anak diatas :p

oiya, tulisan italic berarti flashback =))
“Ryutaro, Fuma mencarimu.” Seru Juri pada Ryu yang sedang asyik berkutat dengan NDS yang entah bagaimana caranya berhasil ia bawa ke sekolah.
Ryutaro menghampiri Fuma yang menunggu di depan pintu kelas.

“Ada apa?”
“Kau.. apa kau tau kenapa hari ini Hotaru tidak masuk sekolah?” tanya Fuma dengan nada cemas. Ryutaro mengernyitkan dahinya. Tidak masuk sekolah?

“Mana kutahu? Aku bukan pacarnya, ne? Bukankah pacarnya itu kau? Oh iya, kalau begitu aku titip Hota ya.” Jawab Ryu cepat dan segera meninggalkan Fuma.

“Ah, ternyata begitu. Ryu, kami itu—“ kalimat Fuma yang belum selesai diucapkan itu tidak digubris oleh Ryu. Fuma yang merasa kesal langsung pergi mencari Kanon, orang yang paling dekat dengan Ryu akhir-akhir ini.
Setelah mencari di beberapa tempat, akhirnya Fuma menemukan gadis itu di atap sekolah.

“Ano Fukuda-san..” panggil Fuma sedikit gugup. Kanon menoleh dan tersenyum pada Fuma. “Ada apa?” tanya Kanon penasaran.

---------------------------

Keesokan paginya..

“Ryu-chan..” panggil Hotaru ketika melihat Ryutaro berjalan sendirian di koridor sekolah.
“Hm?”
“Apa.. kau marah padaku?” tanya Hotaru. Ryu menatap gadis itu. Hota terlihat bersungguh-sungguh.
“Iie.” Jawab Ryutaro singkat dan memalingkan tubuhnya hendak pergi.
“Bahkan anak kecil pun tau kalau kau sedang berbohong.” Kata Hotaru yang menghentikan langkah Ryu.
“Nande yo? Kau sudah tak menganggapku lagi kan? Aku tidak melarangmu pacaran dengan siapa saja, tapi hal itu membuatmu melupakanku. Bahkan kau tidak memberitahuku kalau jadian dengan Fuma. Sudahlah, aku malas mendengar penjelasanmu, karena semuanya sudah jelas.” Kata Ryu panjang lebar dan kembali melanjutkan langkahnya.

Hotaru terdiam dan sesaat kemudian berbisik pada dirinya sendiri, “Jadi begitu ya.. Ryu.. ternyata kau berpikir seperti itu.. Bukankah justru kau yang—“
“Hota-chan!” Fuma muncul tiba-tiba dan menepuk pundak Hotaru dengan semangat.
“Ya?”
“Hota-chan, aku sudah...”

-----------------------------

“Kanyon,” Ryu mendatangi Kanon yang duduk santai di atap sekolah.
“Ryutaro..”
“Kanyon.. ada yang ingin kukatakan..”
“Ada apa? Katakan saja.”
“Kanon.. yah, kau mengerti kalau aku.. tidak menyatakan perasaanku pada Hota.. karena aku.. mulai.. yah, aku mulai menyukaimu.. maukah kau.. menjadi pacarku?” kata Ryutaro gugup. Kanon tertegun, kaget.

“Ryu-chan, aku—“
“Aku tidak menjadikanmu pelarianku kok, aku.. sudah melupakan Hotaru.” Jelas Ryutaro, takut membuat Kanon salah paham.
“Tapi Ryu-chan.. aku tidak bisa..” jawab Kanon.
“Kenapa?”
“Karena aku.. adalah pacar Fuma..”
“Hah?”




“Ano.. Fukuda-san..”
“Panggil Kanon saja tidak apa-apa kok.”
“Ah, iya.. Kanon, aku ingin memberitahumu sesuatu. Tentang Hotaru dan Ryu.”
“Hm?”
“Kau pasti tau kalau.. Ryu menganggapku.. jadian dengan Hotaru. Itu.. sebenarnya kami tidak begitu kok..”
“Oh ya? Sudah kuduga.. Tapi Ryu tak mau mempercayainya.. karena dia melihatmu berpelukan dengan Hotaru.”
“Ah, itu..itu hanya refleks saja kok, karena dia mau membantuku untuk menyatakan perasaanku pada.. orang yang kusukai.”
“Aah, souka..”
“Sebenarnya Hotaru.. juga menyukai Ryutaro sejak lama.. Lalu.. ada satu lagi yang ingin kutanyakan. Apa kau dan.. Ryu itu.. pacaran?”
“Hahaha, tentu saja tidak. Aku sama denganmu lho, hanya ingin membantunya menyatakan perasaannya pada Hotaru. Tapi setelah itu dia menyerah begitu saja. Karena dia itu penyendiri, aku ingin menemaninya agar dia tidak merasa sedih lagi. Kenapa kau bertanya tentang hal itu , Fuma?”
“Aaa.. tidak, itu.. karena.. aku.. yea, orang yang kusukai itu.. adalah kau. Apa kau mau jadi pacarku, Kanon?”
 

“Fuma..?”


“Tapi sejak kapan, Kanyon??” tanya Ryu bingung.
“Tadi.. dia barusaja menembakku.” Jelas Kanon.
“Dengan Fuma..? Lalu Hotaru—“
“Fuma sudah menjelaskan semuanya padaku. Mereka tidak pacaran, Ryu.. Hotaru.. Dia hanya menyukaimu…” kata Kanon lagi.

“Hotaru..?”

“Ryu, perasaanmu padaku hanyalah rasa suka yang bersifat sementara. Aku yakin itu. Mana mungkin kau yang sudah bertahun-tahun mencintai Hotaru secara tiba-tiba beralih padaku dengan waktu yang begitu singkat? Dan aku juga yakin.. dalam hatimu yang terdalam, kau masih mencintai Hotaru..”
“Benarkah..?”
“Ya, kau bodoh..”
“Kanyon, jangan berkata seperti itu padaku..!”

“Katakan. Katakan pada Hotaru bahwa kau masih mencintainya.”

~Tu bi kontinyu~