Senin, 05 September 2011

Kokoro no Uta (Part 3/?)

Title : Kokoro no Uta
Author : Ffe Marionette
Genre : Romance, Friendship
Cast : Morimoto Ryutaro, Suzuka Hotaru, Fukuda Kanon, Kikuchi Fuma
Summary : Kisah cinta yang rumit antara keempat anak diatas :p

oiya, tulisan italic berarti flashback =))
“Ryutaro, Fuma mencarimu.” Seru Juri pada Ryu yang sedang asyik berkutat dengan NDS yang entah bagaimana caranya berhasil ia bawa ke sekolah.
Ryutaro menghampiri Fuma yang menunggu di depan pintu kelas.

“Ada apa?”
“Kau.. apa kau tau kenapa hari ini Hotaru tidak masuk sekolah?” tanya Fuma dengan nada cemas. Ryutaro mengernyitkan dahinya. Tidak masuk sekolah?

“Mana kutahu? Aku bukan pacarnya, ne? Bukankah pacarnya itu kau? Oh iya, kalau begitu aku titip Hota ya.” Jawab Ryu cepat dan segera meninggalkan Fuma.

“Ah, ternyata begitu. Ryu, kami itu—“ kalimat Fuma yang belum selesai diucapkan itu tidak digubris oleh Ryu. Fuma yang merasa kesal langsung pergi mencari Kanon, orang yang paling dekat dengan Ryu akhir-akhir ini.
Setelah mencari di beberapa tempat, akhirnya Fuma menemukan gadis itu di atap sekolah.

“Ano Fukuda-san..” panggil Fuma sedikit gugup. Kanon menoleh dan tersenyum pada Fuma. “Ada apa?” tanya Kanon penasaran.

---------------------------

Keesokan paginya..

“Ryu-chan..” panggil Hotaru ketika melihat Ryutaro berjalan sendirian di koridor sekolah.
“Hm?”
“Apa.. kau marah padaku?” tanya Hotaru. Ryu menatap gadis itu. Hota terlihat bersungguh-sungguh.
“Iie.” Jawab Ryutaro singkat dan memalingkan tubuhnya hendak pergi.
“Bahkan anak kecil pun tau kalau kau sedang berbohong.” Kata Hotaru yang menghentikan langkah Ryu.
“Nande yo? Kau sudah tak menganggapku lagi kan? Aku tidak melarangmu pacaran dengan siapa saja, tapi hal itu membuatmu melupakanku. Bahkan kau tidak memberitahuku kalau jadian dengan Fuma. Sudahlah, aku malas mendengar penjelasanmu, karena semuanya sudah jelas.” Kata Ryu panjang lebar dan kembali melanjutkan langkahnya.

Hotaru terdiam dan sesaat kemudian berbisik pada dirinya sendiri, “Jadi begitu ya.. Ryu.. ternyata kau berpikir seperti itu.. Bukankah justru kau yang—“
“Hota-chan!” Fuma muncul tiba-tiba dan menepuk pundak Hotaru dengan semangat.
“Ya?”
“Hota-chan, aku sudah...”

-----------------------------

“Kanyon,” Ryu mendatangi Kanon yang duduk santai di atap sekolah.
“Ryutaro..”
“Kanyon.. ada yang ingin kukatakan..”
“Ada apa? Katakan saja.”
“Kanon.. yah, kau mengerti kalau aku.. tidak menyatakan perasaanku pada Hota.. karena aku.. mulai.. yah, aku mulai menyukaimu.. maukah kau.. menjadi pacarku?” kata Ryutaro gugup. Kanon tertegun, kaget.

“Ryu-chan, aku—“
“Aku tidak menjadikanmu pelarianku kok, aku.. sudah melupakan Hotaru.” Jelas Ryutaro, takut membuat Kanon salah paham.
“Tapi Ryu-chan.. aku tidak bisa..” jawab Kanon.
“Kenapa?”
“Karena aku.. adalah pacar Fuma..”
“Hah?”




“Ano.. Fukuda-san..”
“Panggil Kanon saja tidak apa-apa kok.”
“Ah, iya.. Kanon, aku ingin memberitahumu sesuatu. Tentang Hotaru dan Ryu.”
“Hm?”
“Kau pasti tau kalau.. Ryu menganggapku.. jadian dengan Hotaru. Itu.. sebenarnya kami tidak begitu kok..”
“Oh ya? Sudah kuduga.. Tapi Ryu tak mau mempercayainya.. karena dia melihatmu berpelukan dengan Hotaru.”
“Ah, itu..itu hanya refleks saja kok, karena dia mau membantuku untuk menyatakan perasaanku pada.. orang yang kusukai.”
“Aah, souka..”
“Sebenarnya Hotaru.. juga menyukai Ryutaro sejak lama.. Lalu.. ada satu lagi yang ingin kutanyakan. Apa kau dan.. Ryu itu.. pacaran?”
“Hahaha, tentu saja tidak. Aku sama denganmu lho, hanya ingin membantunya menyatakan perasaannya pada Hotaru. Tapi setelah itu dia menyerah begitu saja. Karena dia itu penyendiri, aku ingin menemaninya agar dia tidak merasa sedih lagi. Kenapa kau bertanya tentang hal itu , Fuma?”
“Aaa.. tidak, itu.. karena.. aku.. yea, orang yang kusukai itu.. adalah kau. Apa kau mau jadi pacarku, Kanon?”
 

“Fuma..?”


“Tapi sejak kapan, Kanyon??” tanya Ryu bingung.
“Tadi.. dia barusaja menembakku.” Jelas Kanon.
“Dengan Fuma..? Lalu Hotaru—“
“Fuma sudah menjelaskan semuanya padaku. Mereka tidak pacaran, Ryu.. Hotaru.. Dia hanya menyukaimu…” kata Kanon lagi.

“Hotaru..?”

“Ryu, perasaanmu padaku hanyalah rasa suka yang bersifat sementara. Aku yakin itu. Mana mungkin kau yang sudah bertahun-tahun mencintai Hotaru secara tiba-tiba beralih padaku dengan waktu yang begitu singkat? Dan aku juga yakin.. dalam hatimu yang terdalam, kau masih mencintai Hotaru..”
“Benarkah..?”
“Ya, kau bodoh..”
“Kanyon, jangan berkata seperti itu padaku..!”

“Katakan. Katakan pada Hotaru bahwa kau masih mencintainya.”

~Tu bi kontinyu~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar